
Kita mengetahui bahwa secara keseluruhan saat ini market sedang mengalami koreksi atau penurunan harga yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal. Namun, selalu timbul kesempatan dalam kesempitan.
Nah, pertanyaanya adalah apakah mungkin untuk "mengidentifikasi bottom" sehingga kita bisa kembali memperoleh keuntungan ketika market kembali rally?
- #1 Pahami bahwa bottom takes time
Market adalah cerminan dari emosi manusia, untuk menjadi happy selalu membutuhkan waktu sedangkan untuk mengalami kesedihan hanya perlu waktu yang sangat singkat. Hal tersebut juga berlaku di market: untuk harga mengalami kenaikan selalu membutuhkan waktu namun untuk mengalami penurunan harga bergerak turun dengan cepat sekali. Maka dari itu, identifikasi area ideal untuk membeli dan tidak ada keharusan "segera" masuk ke market ketika terjadi koreksi.
- #2 Lihat indikator sentimen
Salah satu indikator sentimen terbaik yang bisa digunakan di market adalah "fear and greed" index yang mana merupakan indikator untuk mengetahui apakah saat ini market sedang takut atau serakah. Apabila market dalam keadaan yang sangat serakah: kemungkinan besar terjadi koreksi. Namun ketika market dalam keadaan sangat takut: kemungkinan besar terjadi bounce atau kenaikan harga. Sebelum terjadi koreksi Bitcoin pada saat di $70K sentimennya adalah extreme greed sedangkan saat ini setelah terjadi koreksi market dalam keadaan fear atau mengalami ketakutan. Secepat itu sentimen manusia berubah.
- #3 Lihat oscillator pada timeframe besar
Oscillator merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui area "jenuh jual" dan juga "jenuh beli". Semakin besar timeframe yang digunakan maka akan semakin valid pula. Coba lihat monthly chart dan lihat apakah saat ini aset yang ingin kita beli apakah sudah dalam keadaan jenuh jual (oversold) atau belum. Semakin oversold suatu indikator dalam timeframe yang besar menunjukkan potensi "bottom" yang mungkin terjadi.
- #4 Lihat keadaan sosial ekonomi
Memang kita tidak bisa mengendalikan faktor eksternal seperti potensi perang dan resesi yang terjadi namun kita bisa menggunakan hal tersebut untuk melihat potensi "bottom" dimana ketika keadaan sosial ekonomi di dunia mulai membaik maka ada "potensi bottom" sehingga memberikan "sinyal" untuk mulai melakukan pembelian.