
Banyak yang bilang "saya mau trading spot aja pas bull market". Statement tersebut sangatlah benar karena ketika bull market musuh terbesar kita adalah leverage. Sering kali terjadi stop hunt dan event likuidasi yang mana bisa merusak set up trading yang kita miliki. Itulah mengapa menjadi hodlr jauh lebih menguntungkan dibandingkan menjadi trader di bull market.
Lalu apa saja tips untuk trading spot ketika bull market ini?
- #1 Gunakan thesis-driven/narrative sebelum membeli sesuatu
50% keberhasilan sangat dipengaruhi oleh apa yang "sedang terjadi" di market saat ini. Apabila kita berniat membeli sesuatu alangkah baiknya kita melakukan riset yang mendalam mengenai tesis atau naratif apa yang sedang terjadi saat ini. Jangan sampai membeli kucing dalam karung karena tidak tahu menahu apa yang dibeli. Setidaknya baca whitepaper serta pelajari komunitas dari project tersebut.
- #2 Gunakan money management yang baik
Jangan pernah all in dan gunakan proporsi yang benar ketika membeli suatu aset tertentu. Maksimal entry untuk setiap koin yang di beli adalah 10% dari portofolio (4 kali entry) dan selalu sediakan cash setidaknya 30%. Cash berfungsi untuk menjaga likuiditas sehingga ketika ada dip masih ada kemungkinan untuk membeli.
- #3 Jaga psikologis, jangan mudah panik
Selama bull market selalu ada berita negatif yang "seliweran" di timeline yang mana fungsinya adalah mengganggu conviction ketika kita hold sesuatu. Jangan sampai karena emosi (rasa takut) kita ada kecenderungan untuk melakukan keputusan yang tidak rasional. Selalu gunakan kepala dingin dan pikir 2 kali sebelum mengambil keputusan apapun.
- #4 Take profits ketika saatnya tiba
Jangan jadi bagholder yang melihat harga naik dan tidak merealisasikan profits sama sekali. Satu-satunya cara kalian bisa memperoleh keuntungan adalah dengan menjual. Apabila kalian membeli aset naratif 2-4 bulan adalah waktu untuk jual. Apabila kalian membeli aset sektor hold sampai 2-4 tahun (satu siklus full) juga masuk akal.